Bencana Alam Menelan Ribuan Korban Jiwa dalam Sedekade Terakhir

Lingkungan

Lite

Yosepha Pusparisa 20/01/2021 09:27 WIB

URL telah disalin

Memuat...

BNPB mencatat, setiap tahun bencana alam di Indonesia merenggut ratusan hingga ribuan korban jiwa. Korban hilang dan meninggal tertinggi terjadi pada 2018 yang memakan 6.240 korban jiwa.

Korban Hilang dan Meninggal akibat Bencana Alam (2010-2020)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Bencana Alam Menelan Ribuan Korban Jiwa dalam Sedekade Terakhir

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Korban Hilang dan Meninggal akibat Bencana Alam (2010-2020)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat setiap tahunnya bencana alam di Indonesia merenggut ratusan hingga ribuan korban jiwa. Korban hilang dan meninggal yang tembus ribuan jiwa terjadi pada 2010 dan 2018 dalam satu dekade terakhir.

Bencana alam yang terjadi pada 2010 merenggut 1.907 jiwa yang akhirnya dinyatakan hilang dan meninggal. Sejumlah bencana alam besar yang terjadi pada tahun itu adalah erupsi Gunung Merapi dan gempa di Kepulauan Mentawai.

(Baca: Semeru dan Merapi Erupsi, Bagaimana Status Gunung Api di Indonesia?)

Sederet bencana alam lain yang mendapat sorotan adalah gempa Lombok (Nusa Tenggara Barat), gempa dan tsunami Palu (Sulawesi Tengah), serta tsunami Selat Sunda. Peristiwa-peristiwa alam itu terjadi pada 2020 yang memakan 6.240 korban jiwa, sekaligus yang tertinggi sepanjang dasawarsa ini.

Editor : Muhammad Ahsan Ridhoi