Selama Pandemi, Mahasiswa Banyak Habiskan Uang untuk Kuota Internet

Teknologi & Telekomunikasi

Premium

Dimas Jarot Bayu 19/01/2021 16:41 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Sebanyak 44,8% mahasiswa menyatakan pengeluaran terbesarnya saat ini untuk pulsa dan internet.

Pengeluaran Terbesar Mahasiswa saat Pandemi Selain Membayar Kuliah

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Selama Pandemi, Mahasiswa Banyak Habiskan Uang untuk Kuota Internet”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Pengeluaran Terbesar Mahasiswa saat Pandemi Selain Membayar Kuliah

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Perkuliahan daring selama pandemi virus corona Covid-19 berdampak kepada perubahan pola pengeluaran mahasiswa. Hasil survei Lifepal menunjukkan, mahasiswa kini lebih banyak menghabiskan uang mereka untuk pulsa dan internet ketimbang biaya makan dan minum sehari-hari.

Secara rinci, 44,8% mahasiswa menyatakan pengeluaran terbesarnya saat ini untuk pulsa dan internet. Sedangkan, hanya 15,6% mahasiswa yang menyebut pengeluaran terbesarnya untuk biaya makan dan minum sehari-hari.

Lebih lanjut, 10,2% mahasiswa menyatakan uangnya lebih banyak dihabiskan untuk belanja pakaian dan aksesoris. Ada 7,2% mahasiswa yang mengaku pengeluaran terbesarnya untuk pesan antar makanan dan minuman.

(Baca: Pengeluaran Masyarakat untuk Kesehatan Meningkat pada 2020)

Kemudian, 6,3% mahasiswa menyatakan pengeluaran terbesarnya untuk menongkrong di kafe favorit. Ada 6,1% mahasiswa yang lebih banyak menghabiskan uangnya untuk belanja barang hobi.

Untuk diketahui, Lifepal melakukan survei dengan metode random sampling terhadap 443 mahasiswa di Indonesia. Survei berlangsung pada 6 Oktober - 4 Desember 2020.

Editor : Muhammad Ahsan Ridhoi