Produk olahan nikel menjadi salah satu hasil tambang yang produksinya mampu menembus jutaan ton. Puncak produksi olahan nikel Indonesia terjadi pada 2019. Kala itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat produk olahan nikel mencapai 1.917.472 ton. Angka tersebut melebihi target yang ditetapkan, yakni 860.000 ton.
Terlampauinya target produksi olahan nikel pada 2019 didukung tambahan smelter PT Virtue Dragon. Tahun lalu, smelter tersebut mulai beroperasi dan menghasilkan 745.000 ton.
Dalam lima tahun terakhir, hanya pada 2015 produksi olahan nikel tak mencapai target. Tahun itu pemerintah menargetkan 1.100.000 ton, namun hanya terealisasi 368.167 ton. Setelah tahun 2015, pemerintah kemudian mulai menurunkan targetnya.