Sejak 2015 hingga 2019, produksi mineral, khususnya emas di Indonesia mengalami fluktuasi. Dalam kurun waktu tersebut, selama tiga tahun berturut-turut produksi emas Indonesia mampu melebihi target pemerintah. Pada 2016-2018, pemerintah menargetkan produksi emas sebesar 75 ton. Namun realisasinya terus bertambah pada 2016 (91 ton), 2017 (102 ton), dan 2018 (135 ton).
Sepanjang setengah dekade itu, produksi emas tertinggi terjadi pada 2018 dengan realisasi 135 ton. Namun jumlahnya menurun setahun setelahnya. Pada 2019, produksi emas Indonesia hanya mencapai 109 ton. Kuantitas itu di bawah target pemerintah yang mematok produksi emas hingga 120 ton.
Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), produksi emas pada 2019 tak tercapai karena produksi menurun. Penurunan tersebut terpengaruh merosotnya produksi emas PT Freeport Indonesia (PTFI) yang hanya memproduksi 28 ton.