Defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) Indonesia tercatat sebesar US$ 2,9 miliar atau 1,2% dari produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II/2020. Angka ini menurun dari kuartal sebelumnya yang mencapai US$ 3,75 miliar atau setara dengan 1,4% dari PDB.
Penurunan defisit transaksi berjalan utamanya bersumber dari surplus neraca perdagangan barang. Hal itu terjadi akibat penurunan impor lantaran melemahnya permintaan domestik.
Selain itu, defisit neraca pendapatan turut mengecil akibat berkurangnya pembayaran imbal hasil kepada investor asing. Sementara, defisit neraca jasa sedikit meningkat didorong berkurangnya jasa perjalanan karena kunjungan wisatawan mancanegara menurun signifikan selama pandemi Covid-19. (Baca: Pemerintah Proyeksi Defisit APBN 5,7% pada 2021)