Perempuan Mendominasi Tenaga Kerja Usaha Jasa

Ketenagakerjaan

Lite

Yosepha Pusparisa 14/10/2020 08:00 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut BPS, perempuan In5donesia paling banyak berkecimpung sebagai tenaga usaha jasa. Pada 2019, dominasinya mencapai 58,9% lebih tinggi dari 2018 yang hanya 58% dibanding pekerja laki-laki.

Proporsi Pekerja Perempuan terhadap Pekerja Laki-Laki (2018-2019)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Perempuan Mendominasi Tenaga Kerja Usaha Jasa

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Proporsi Pekerja Perempuan terhadap Pekerja Laki-Laki (2018-2019)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi pertumbuhan jumlah tenaga kerja perempuan dari 2018 ke 2019. Pada 2018, tercatat 47,95 juta orang perempuan yang bekerja. Jumlahnya meningkat setahun setelahnya menjadi 48,75 juta orang. Namun proporsi perempuan terhadap total pekerja menurun, dari 38,66% menjadi 38,53% pada 2019.

Pekerja perempuan paling banyak berperan sebagai tenaga usaha jasa. Dominasinya mencapai 58,04% dibanding pekerja tenaga usaha jasa laki-laki di 2019. Kondisi tersebut naik 0,87% dibanding tahun sebelumnya. Perempuan bekerja sebagai tenaga usaha jasa sebesar 58,91% dibanding laki-laki.

(Baca: Rata-rata Penduduk Indonesia Bekerja Melebihi Batas 40 Jam per Minggu)

Sementara itu, hanya 21,66% perempuan yang terjun sebagai tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan pada 2019. Jumlahnya tak jauh berbeda pada 2018 sebab hanya 20,22% perempuan yang berkecimpung dalam pekerjaan tersebut.

Editor : Muhammad Ahsan Ridhoi