Pandemi COVID-19 Memukul Industri Pariwisata Dunia

Layanan konsumen & Kesehatan

Lite

Yosepha Pusparisa 23/03/2020 19:16 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Industri pariwisata Asia diprediksi mengalami penurunan sebesar 27% dari tahun lalu. Pendapatan 2019 sebesar US$ 225,9 miliar dan akan turun jadi US$ 164,7 miliar tahun ini.

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Pandemi COVID-19 Memukul Industri Pariwisata Dunia

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Pendapatan Industri Pariwisata Dunia

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Wabah virus corona (COVID-19) menghantam berbagai industri, termasuk pariwisata. Industri pariwisata di Amerika Utara, Eropa, dan Asia diproyeksikan menurun. Penurunan terbesar dialami Asia dari US$ 225,9 miliar pada 2019 menjadi US$ 164,7 miliar pada tahun ini. Pariwisata di wilayah Asia turun hingga 27%.

Eropa dan Amerika Utara juga mengalami hal yang sama. Industri pariwisata Eropa diprediksi juga menurun 16,2% dari 2019 ke 2020. Tepatnya dari US$ 212 miliar menjadi US$ 177,7 miliar pada 2020. Tekanan industri pariwisata pada Amerika Utara menjadi yang terendah dibandingkan Eropa dan Asia. Penurunannya diprediksi sebesar 9,4% dari US$ 181,8 miliar menjadi US$ 164,7 miliar.

Pandemi COVID-19 memukul industri pariwisata dunia. Beberapa unsur yang terdampak, seperti hotel, restoran, dan maskapai penerbangan juga merugi sebab adanya larangan perjalanan. Selain itu tekanan dari pemerintah untuk membatasi, bahkan membatalkan rencana perjalanan juga mempengaruhi.

(Baca: Ada Wabah Corona, Bagaimana Proyeksi Ekonomi Negara G20?)

Editor : Safrezi Fitra