Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia dalam Economic Outlook: Indonesia in 2020 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020 hanya di kisaran 4,9-5,1%. Angka ini lebih rendah dari target pemerintah dalam APBN 2020 yang sebesar 5,3%.
Rendahnya proyeksi ekonomi domestik dipengaruhi kondisi global yang masih tertekan. Berkaitan dengan hal ini, CORE memaparkan dua skenario yang masing-masing memiliki tiga faktor yang berasal dari pertumbuhan ekonomi global, pemilu Amerika Serikat (AS), dan harga minyak dunia.
(Baca: 4 Lembaga Global Proyeksikan Ekonomi Indonesia Gagal Capai Target)
Skenario pertama, pertumbuhan ekonomi global meningkat tetapi tertahan perlambatan pertumbuhan ekonomi AS dan Tiongkok. CORE memproyeksikan kondisi global akan membaik jika Donald Trump tidak terpilih lagi di Pemilu AS. Perang dagang berhenti dan harga minyak melemah karena bertambahnya suplai dunia.
Skenario kedua, adanya eskalasi perang dagang yang menyebabkan ekonomi global melemah. Jika Trump terpilih kembali, perang dagang bisa berlanjut, sehingga berdampak pada perlambatan ekonomi. Kemudian, naiknya harga minyak dunia dipicu faktor geopolitik Timur Tengah. Selain CORE Indonesia, empat lembaga lainnya juga memproyeksikan ekonomi Indonesia tidak lebih dari 5,2%