Harga rata-rata beras di tingkat penggilingan mengalami tren penurunan seiring datangnya panen raya padi tahun ini. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan harga beras dipenggilingan dengan kualitas rendah pada Juli 2018 telah turun 9,74% menjadi Rp 9.014,56/kg dibanding posisi Februari Rp 9.987,1/kg. Demikian pula harga beras kualitas medium turun 9,96% menjadi Rp 9.197,78/kg dan harga beras kualitas premium menyusut 8,3% menjadi Rp 9.519,93/kg dibanding posisi akhir Februari.
Kurang terpadunya tata niaga beras dari hulu sampai ke hilir membuat harga komoditas pangan ini sering mengalami gejolak di pasar. Seperti pada Februari tahun ini harga rata-rata beras kualitas rendah di penggilingan mencapai Rp 9.987,1/kg. Bahkan untuk beras dengan kualitas premium mencapai Rp 10.381/kg dan di jual konsumen dengan harga di atas Rp 12.000/kg.
Adanya ketidakpastian pasokan di pasar akibat perbedaan data antar instansi terkait, sistem distribusi beras yang panjang untuk sehingga rawan terjadi spekulasi, serta adanya disparitas harga beras di dalam negeri dan luar negeri membuat harga beras sering bergejolak. Untuk itu perlu dilakukan efisiensi kegiatan pertanian, perbaikan tata niaga beras dari hulu hingga hilir dengan memotong jalur distribusi agar tidak terjadi spekulasi seperti yang terjadi selama ini.