Di tengah tantangan ketidakpastian global dan melemahnya nilai tukar rupiah dua bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mampu mencatat pertumbuhan laba dua digit. Bank Mandiri sepanjang semester pertama 2018 membukukan laba Rp 12,18 triliun tumbuh 28,69% dibanding periode yang sama 2017. Demikian pula Bank BNI meraih keuntungan Rp 7,44 triliun naik 15,95% dari sebelumnya.
Meningkatnya laba Bank Mandiri (BMRI) pada paruh pertama, salah satunya ditopang oleh pertumbuhan pendapatan berbasis biaya (fee based income) sebesar 18,1% menjadi Rp 12,86 triliun dari paruh pertama tahun sebelumnya Rp 10,89%. Selain itu, turunnya cadangan kerugian juga turut mengerek laba bank yang memiliki aset Rp 1.155,55 triliun.
Sementara pertumbuhan laba Bank BNI didukung oleh meningkatnya pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) sebesar 13,3% menjadi Rp 17,45 triliun. Pertumbuhan ini jauh di atas pertumbuhan rata-rata perbankan nasional sekitar 3,4% hingga April 2018.