Neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2018 kembali mengalami defisit setelah nilai impor lebih besar dari nilai ekspor. Tingginya permintaan masyarakat menjelang puasa dan lebaran memicu terjadinya defisit perdagangan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor pada bulan lalu mencapai US$ 16,12 miliar sementara impornya sebesar US$ 14,64 miliar. Alhasil, neraca perdagangan kembali mengalami defisit US$ 1,52 miliar. Ini merupakan defisit yang kedua dalam dua bulan terakhir dan juga yang keempat sepanjang tahun ini.
Impor migas pada Mei 2018 meningkat 20,95% menjadi US$ 2,82 miliar dari bulan sebelumnya sementara ekspor migas tumbuh 28,8% menjadi US$ 1,57 miliar sehingga terjadi defisit US$ 1,24 miliar. Adapun ekspor nonmigas naik 9,25% menjadi US$ 14,55 miliar sedangkan impor nonmigas naik 7,19% menjadi US$ 14,83 miliar dan terjadi defisit US$ 280 juta.
Defisit neraca perdagangan migas sepanjang periode Januari-Mei 2018 mencapai US$ 5,03 miliar sementara perdagangan nonmigas mencatat surplus US$ 2,2 miliar. Sehingga total defisit perdagangan dalam lima bulan pertama tahun ini mencapai US$ 2,83 miliar.