Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia terus mencetak rekor tertinggi baru sepanjang 2018. Pada perdagangan Jumat (19/1), IHSG ditutup di level 6.490, naik 2,13% dari posisi akhir tahun lalu. Bahkan pada perdagangan Senin (22/1), indeks bursa Jakarta telah menembus level 6.500 untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
Berdasarkan data Bloomberg, dari indikator teknikal Relative Strenght Index (RSI 14 harian), IHSG sudah berada di level 76,8 dari skala 0-100. RSI di atas level 70 mengindikasikan bahwa untuk jangka pendek IHSG rawan terjadi koreksi karena sudah berada di area jenuh beli. Namun, untuk jangka panjang (RSI 200 harian) indeks masih berada normal, yaitu di level 58,7 sehingga masih berpeluang naik.
Sedangkan menggunakan indikator teknikal (Pivot Point 200 harian), indeks masih berpeluang menguat hingga ke level 6.739. Jika berhasil ditembus, IHSG kembali berpotensi naik hingga ke 7.124. Namun, jika terjadi koreksi IHSG dapat turun ke 5.599. Jika gagal bertahan, IHSG bisa kembali turun hingga ke 4.844.