Astra International sepanjang semester I 2017 mencatat pertumbuhan laba 31,45 persen menjadi Rp 9,36 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini dipicu oleh naiknya pendapatan perusahaan dalam enam bulan pertama tahun ini sebesar 11 persen menjadi Rp 98,03 triliun dari sebelumnya hanya Rp 88,21 triliun.
Meningkatnya pasar mobil dan motor, pulihnya harga komoditas serta meningkatnya produksi batubara dan CPO, kontribusi positif dari Bank Permata membuat laba emiten berkode ASII ini mencatat pertumbuhan tertingginya sejak 2012.
Laba anak usaha Astra di sektor otomotif tumbuh 9 persen menjadi Rp 4,2 triliun, jasa keuangan melonjak 62 persen menjadi Rp 2,04 triliun. Kemudian dari sektor alat berat dan pertambangan naik 83 persen menjadi Rp 2,06 triliun, sektor agribisnis tumbuh 32 persen menjadi Rp 832 miliar, dan dari sektor properti juga tumbuh 94 persen menjadi Rp 68 miliar. Sementara dari infrastruktur dan logistrik serta teknologi informasi turun masing-masing 21 persen dan 25 persen.