Dari kajian Institute for Economics and Peace (IEP) 2017, keamanan Indonesia berada di urutan keempat di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Di urutan pertama Singapura dengan indeks keamanan global (Global Peace Index/GPI) 1,534 dan menempati peringkat 21 global. Di peringkat kedua Malaysia dengan GPI 1,637 (29 peringkat global), kemudian Laos di urutan ketiga dengan indeks keamanan 1,8 (45 peringkat global). Sementara Indonesia di urutan keempat dengan indeks keamanan 1,85 (52 peringkat global).
Indeks keamanan global keempat negara anggota ASEAN tersebut masih di bawah rata-rata indeks kawasan Asia Pasifik yakni sebesar 1,92. Makin rendah indeks keamanan menunjukkan tingkat keamanan semakin tinggi. Di kawasan Asia Pasifik tingkat keamanan Indonesia mencatat penurunan terbesar yakni 0,05 poin akibat teror politik dan konflik internal yang berkepanjangan, terutama antara kaum muslim garis keras dengan kaum minoritas, yakni kaum Nasrani. Sedangkan Kamboja mengalami kenaikan tingkat keamanan terbesar, yaitu 0,103 poin.
IEP merupakan sebuah organisasi internasional non profit yang melakukan survei terhadap kondisi ekonomi dan tingkat keamanan global. Dalam kajiannya yang ke 11 ini, IEP melakukan survei terhadap 163 negara yang mewakili sekitar 99,7 persen total populasi dunia. Survei ini menggunakan 23 indikator kualitatif dan kuantitatif dengan tiga tematik, yakni tingkat keamanan dan keamanan masyarakat, tingkat konflik domestik dan internasional yang sedang berlangsung, serta tingkat militasi.