Badan Pusat Statistik (BPS) melansir Indeks Gini Indonesia per September 2016 menurun 0,01 poin dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya menjadi 0,40 poin. Berdasarkan data pengeluaran yang dipublikasikan oleh BPS, kelompok 20 persen terkaya menyumbang 47 persen pengeluaran. Sedangkan kelompok 40 persen termiskin hanya 17 persen, angka ini cenderung menurun dan stagnan dalam enam tahun terakhir.
Survei kesenjangan distribusi pengeluaran dibagi sesuai dengan perhitungan Bank Dunia, yakni 40 persen penduduk terendah, 40 persen penduduk menengah, dan 20 persen penduduk terkaya. Turunnya indeks gini pada 2016 disebabkan turunnya pengeluaran 20 persen penduduk terkaya yang sebelumnya 48 persen ke level 47 persen. Sedangkan untuk golongan 40 persen terbawah masih berada di level 17 persen, sama seperti tahun-tahun sebelumnya.