Pada Agustus 2016, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang belum memiliki pekerjaan mencapai 11,11 persen. Ini merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan jenjang pendidikan lainnya. Sementara tingkat pengangguran terendah berdasarkan data Badan Pusat Statistik adalah lulusan Sekolah Dasar (SD) ke bawah hanya sekitar 2,8 persen.
Tingginya minat peserta didik Sekolah Mengeh Pertama (SMP) yang melanjutkan ke SMK dengan harapan segera mendapatkan pekerjaan setelah lulus ternyata tidak sesuai harapan. Bahkan, lulusan SMK paling banyak yang belum memiliki pekerjaan akibat minimnya lapangan kerja yang ditawarkan dari dunia usaha.
Jumlah pengangguran terbuka nasional pada Agustus 2016 mencapai sekitar 5,61 persen atau 7,03 juta jiwa dari total angkatan kerja penduduk usia 15 tahun ke atas yang berjumlah 125,44 juta. Tingkat pengangguran perkotaan justru lebih tinggi, yakni 6,6 persen dibandingkan di perdesaan sebesar 4,51 persen.