Surplus Stok Beras Hingga Akhir 2020

Agroindustri

Lite

Melati Kristina Andriarsi 03/11/2020 18:40 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Surplus stok beras pada Desember 2019 mencapai 5.9 juta ton.

10 Provinsi Produsen Beras Tertinggi (Ton Beras) Tahun 2019

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Surplus Stok Beras Hingga Akhir 2020

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

10 Provinsi Produsen Beras Tertinggi (Ton Beras) Tahun 2019

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Kementerian Pertanian (Kementan) memperkirakan stok beras masih akan surplus hingga akhir 2020 mendatang. Adapun produksi nasional beras pada akhir Desember 2019 lalu sebesar 31,31 juta ton, dengan surplus stok beras mencapai 5,90 juta ton.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 10 provinsi di Indonesia sebagai produsen beras tertinggi pada 2019. Jawa Tengah menjadi produsen beras terbanyak mencapai 5,54 juta ton beras dengan luas panen sebesar 1,68 juta hektare. Jawa Timur dan Jawa Barat menempati peringkat kedua dan ketiga produsen beras tertinggi. Jumlah beras yang diproduksi kedua provinsi tersebut masing – masing 5,50 juta ton dan 5,21 juta ton.

Meningkatnya produksi beras tersebut tak lepas dari sinergi Kementan dan Pemerintah Daerah dengan semua pihak. Tak hanya itu, Kementan juga berperan dalam meningkatkan produksi beras nasional melalui program mekanisasi pertanian, penggunaan benih unggul, mengoptimalkan lahan rawa dan mempercepat masa olah lahan dan tanam.

Editor : Padjar Iswara