Pada Januari 2017, Badan Pusat Statistik merilis Nilai Tukar Petani (NTP) nasional sebesar 100,91 atau turun 0,56 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan ini disebabkan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,15 persen, lebih kecil dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,71 persen. Penurunan tertinggi dialami oleh petani Holtikultura yang mencapai 0,72 persen.
Sejak awal 2016, nilai tukar petani menunjukkan kecenderungan menurun. Hal ini merupakan indikasi awal yang menunjukkan kesejahteraan petani terseok-seok. Meskipun, hal ini hanya salah satu indikator untuk mengukur kesejahteraan para petani di Indonesia.