Produksi temuireng Indonesia mencapai 3,93 juta kg pada 2023.
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), volume produksi temuireng nasional turun 1,13 juta kg (22,28%) dari tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) dan turun 3,04 juta kg (43,67%) dalam 5 tahun terakhir.
Pada 2023, produksi temuireng terbesar nasional berada di Jawa Timur sebanyak 2,19 juta kg. Diikuti Jawa Tengah 745,64 ribu kg, DI Yogyakarta 573,14 ribu kg, dan Sumatera Selatan 100,51 ribu kg.
Adapun produksi temuireng paling sedikit berada di DKI Jakarta 28 kg, Sumatera Barat 204 kg, dan Banten 330 kg.
Di sisi lain, ada 9 provinsi yang tercatat tidak menghasilkan temuireng pada 2023, di antaranya Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Aceh, Bali, Kep. Riau, Sulawesi Barat, Kep. Bangka Belitung, dan Kalimantan Selatan.
Berikut 10 provinsi penghasil temuireng terbesar nasional pada 2023 menurut BPS.
- Jawa Timur: 2,19 juta kg
- Jawa Tengah: 745,64 ribu kg
- DI Yogyakarta: 573,14 ribu kg
- Sumatera Selatan: 100,51 ribu kg
- Lampung: 76,44 ribu kg
- Kalimantan Utara: 50,73 ribu kg
- Kalimantan Barat: 38,9 ribu kg
- Jawa Barat: 34,64 ribu kg
- Kalimantan Timur: 34,48 ribu kg
- Jambi: 12,83 ribu kg
(Baca: Penduduk Kota Bekasi Menghabiskan Rp13,21 Ribu per Kapita per Minggu untuk Membeli Buah-Buahan)