Penumpang Pesawat Internasional Sepanjang 2020 Turun 80,61%

Transportasi & Logistik

Lite

Dimas Jarot Bayu 02/02/2021 16:50 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Jumlah Penumpang Angkutan Udara Internasional (2019-2020)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Penumpang Pesawat Internasional Sepanjang 2020 Turun 80,61%

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Jumlah Penumpang Angkutan Udara Internasional (2019-2020)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang angkutan udara internasional sepanjang 2020 hanya 3,7 juta orang. Jumlah itu menurun 80,61% dibandingkan pada 2019 yang mencapai 1,7 juta orang.

Penurunan jumlah penumpang angkutan udara internasional paling besar terjadi di Bandara Kualanamu, Medan, yakni mencapai 82,60% dari 1,1 juta menjadi 188,4 ribu orang. Di Bandara Juanda, Surabaya, penurunan jumlah penumpang pesawat internasional mencapai 82,59% dari 1,1 juta menjadi 199 ribu orang.

Jumlah penumpang pesawat ke luar negeri melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang tercatat menurun 80,63% dari 7,8 juta menjadi 1,5 juta orang. Di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, penurunan jumlah penumpang pesawat internasional sebesar 80,56% dari 6,9 juta menjadi 1,3 juta orang.

Kemudian, jumlah penumpang pesawat internasional dari bandara Hasanuddin, Makassar tercatat menurun 75,79% dari 136,3 ribu menjadi 33 ribu orang. Sedangkan di bandara lainnya, jumlah penumpang pesawat internasional menurun 78,51% dari 1,7 juta menjadi 369 ribu orang.

Editor : Muhammad Ahsan Ridhoi