Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, panjang rel kereta api di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak 2016-2020. Pada 2016, panjang rel kereta api di dalam negeri sebesar 5,38 juta meter.
Panjang rel kereta api di Indonesia kemudian meningkat menjadi 5,57 juta meter pada 2017. Panjang rel kereta api kembali bertambah menjadi 5,94 juta meter pada 2018.
Setahun setelahnya, rel kereta api di Indonesia bertambah menjadi sepanjang 6,22 juta meter. Panjang rel kereta api pun meningkat lagi menjadi 6,32 juta meter pada 2020.
Rel kereta api jenis R 54 menjadi yang paling banyak digunakan di tanah air, yakni 4,6 juta meter. Sementara, jenis rel yang paling sedikit digunakan adalah R 25, yakni 110,2 meter.
Jenis R 54 adalah rel yang setiap satu meter potongannya memiliki berat sebesar 54,43 kilogram (kg). Sedangkan, R 25 adalah rel yang setiap satu meter potongannya punya berat 25 kg.
Kemenhub juga mencatat, rehabilitasi jalur kereta api sepanjang 1.354,97 kilometer (km) pada 2020. Angka ini meningkat 81,6% dibanding tahun sebelumnya yang sepanjang 745,97 km.
Sementara pembangunan jalur kereta api baru sepanjang 1.129,83 kilometer pada 2020. Jumlah itu naik 10,16% dari tahun sebelumnya yang sepanjang 1.025,61 km.
Penggantian bantalan kereta api sebanyak 1.012.984 batang pada 2020, naik 464,3% dari tahun sebelumnya yang sebanyak 179.501 batang. Bantalan kereta api memiliki beberapa jenis, antara lain bantalan kayu, beton, baja atau besi, dan slab beton.
Mayoritas operasi transportasi rel di Indonesia terpusat di Pulau Jawa untuk angkutan penumpang dan barang. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 186,1 juta penumpang menggunakan kereta api di Indonesia pada tahun lalu.
(Baca: 7 Kereta Api Tercepat di Dunia, Kecepatannya Hingga 601,9 Kmh)