Media Konvensional di Indonesia Menuju Senjakala

Teknologi & Telekomunikasi

Lite

Yosepha Pusparisa 01/02/2021 11:17 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Pengguna Media Konvensional di Indonesia

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Media Konvensional di Indonesia Menuju Senjakala

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Pengguna Media Konvensional di Indonesia

Unduh

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Penikmat media konvensional di Indonesia makin menurun dari semester-I 2019 ke semester-I 2020 berdasarkan data GlobalWebIndex. Hal tersebut berlaku bagi penonton televisi, pendengar radio, pembaca koran, dan pembaca majalah.

Pada semester I-2019, penonton televisi Indonesia masih mencapai 93,3% dari total responden. Tetapi setahun setelahnya di semester yang sama, penonton media tersebut menurun menjadi 90,7%. Sementara itu, majalah dengan pangsa pasar terendah juga mengalami kemerosotan jumlah pembaca. Dari 51,3% pada semester I-2019 menjadi 44,4% pada semester II-2020.

Penyusutan jumlah pengguna media konvensional berbanding terbalik dengan durasi penggunaan media digital. Durasi pengguna ponsel, laptop-tablet, dan media sosial bertambah dari semester I-2019 ke semester I-2020.

(Baca: 20 Produk dengan Pertumbuhan Kesadaran Merek Tertinggi Global)

GlobalWebIndex melakukan survei pada pengguna internet berusia 16-64 tahun yang tersebar lebih dari 40 negara. Tiap negara setidaknya diwakili 1.250 responden, kecuali Tiongkok dan Amerika Serikat yang menjaring hingga 25.000 responden.

Editor : Muhammad Ahsan Ridhoi