Survei KIC: Konten Politik Paling Banyak Mengandung Isu Hoaks

Teknologi & Telekomunikasi

Premium

Monavia Ayu Rizaty 20/01/2022 15:30 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut survei KIC, sebanyak 69,3% responden menyatakan bahwa politik menjadi topik konten yang paling banyak mengandung isu hoaks/berita bohong pada 2021.

Topik Konten yang Paling Banyak Mengandung Isu Hoaks (2021)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Survei KIC: Konten Politik Paling Banyak Mengandung Isu Hoaks”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Topik Konten yang Paling Banyak Mengandung Isu Hoaks (2021)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut survei Katadata Insight Center (KIC) yang berjudul “Status Literasi Digital Indonesia 2021”, sebanyak 69,3% responden menyatakan bahwa politik menjadi topik konten yang paling banyak mengandung isu hoaks atau berita bohong pada 2021.

Topik konten yang dinilai responden banyak mengandung isu hoaks berikutnya adalah kesehatan sebesar 39,7%. Disusul oleh topik agama dan lingkungan yang masing-masing sebesar 29,2% dan 21,4%.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa saat ini semakin banyak orang yang mengandalkan internet untuk melakukan klarifikasi berita hoaks, ketimbang bertanya pada keluarga dan saudara.

Hampir separuh (45,5%) responden mengganggap hoaks adalah masalah serius dan kebanyakan (63%) berharap pada Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menghentikan penyebaran hoaks.

Survei ini dilakukan pada 10.000 responden berusia 13-70 tahun di 34 provinsi pada 4-24 Oktober 2021. Metodologi pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling dengan teknik home visit di area survei.

(Baca Selengkapnya: Indeks Literasi Digital Indonesia Masuk Kategori Sedang pada 2021)

Editor : Annissa Mutia