IPC: Kinerja DPR RI dalam Menggelar Rapat Masih di Tingkat Lemah

Indonesian Parliamentary Center (IPC) merilis laporan Catatan Kritis Kinerja DPR RI Masa Sidang III Tahun Pertama DPR.

Berdasarkan pemantauan laporan singkat pada Masa Sidang III April-Mei 2025, IPC menilai sebanyak 35,6% dari hasil rapat DPR selama periode tersebut masuk dalam kategori "sangat lemah" dan 25,9% "lemah". 

Sedangkan kinerja rapat DPR yang tergolong kategori "kuat" hanya 13,2% dan "sangat kuat" 2,2%. 

"Hal ini mengindikasikan bahwa keputusan-keputusan yang diambil dalam rapat belum mencerminkan pembahasan yang substantif dan mendalam," tulis IPC dalam laporannya. 

IPC juga menemukan, dari 199 total agenda rapat DPR yang digelar pada masa sidang III, tercatat hanya 172 tautan yang tersedia untuk mengakses siaran langsung rapatnya. 

Sementara itu, ada sekitar 27 rapat yang tidak tersedia tautan siaran langsungnya. "Komisi VIII adalah komisi yang paling sering tidak mencantumkan tautannya, yakni sekitar 10 rapat," tulis IPC. 

Jika dilihat berdasarkan isu, mayoritas isu yang dibahas dalam masa persidangan periode ini adalah terkait agama dan agenda internal. Sedangkan isu sosial hanya dibahas dalam satu kali rapat dan isu pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak tidak pernah dibahas. 

"Temuan ini menunjukkan ketimpangan prioritas isu dalam pelaksanaan fungsi pengawasan DPR, khususnya terhadap kelompok rentan yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih besar," tulis IPC dalam laporannya.

(Baca: DPR RI dapat Anggaran Rp9,9 Triliun pada 2026, untuk Apa?)