Ini Beda Pengurangan dan Penambahan Neraca Kayu Indonesia sejak 2019

Perdagangan

Lite

Erlina Fury Santika 30/12/2024 13:52 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Data BPS menghimpun perbedaan pengurangan dan penambahan dalam neraca fisik sumber daya kayu Indonesia. Pada 2023, persentase pengurangannya lebih tinggi daripada penambahannya.

Persentase Total Pengurangan dan Penambahan dalam Neraca Fisik Sumber Daya Kayu Indonesia (2019-2023)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Ini Beda Pengurangan dan Penambahan Neraca Kayu Indonesia sejak 2019

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Persentase Total Pengurangan dan Penambahan dalam Neraca Fisik Sumber Daya Kayu Indonesia (2019-2023)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan neraca aset sumber daya kayu, dengan mencatat volume hingga nilai sumber daya kayu pada awal dan akhir periode pencatatan, serta perubahannya.

Selama lima tahun terakhir, persentase perbandingan pengurangan dan penambahan kayu berfluktuasi.

Pada 2019, total pengurangan dalam neraca fisik sumber daya kayu Indonesia mencapai 88%. Ini menjadi yang terbesar dalam lima tahun terakhir. Sementara penambahannya hanya 12% pada periode tersebut.

Selanjutnya pada 2020, pengurangan kayu menurun menjadi 73%. Sementara penambahannya meningkat menjadi 27%. Proporsi yang sama terjadi pada 2021.

Progres positif juga ditunjukkan pada 2022, pengurangannya turun menjadi 65%, sedangkan penambahannya naik menjadi 35%. Penambahan kayu pada tahun ini menjadi yang terbesar sejak 2019.

Namun sayangnya pada 2023, total pengurangan kayu meningkat menjadi 85%. Adapun penambahannya turun menjadi 19%.

Data sumber daya kayu ini diolah BPS dari internal, Perum Perhutani, Kementerian LIngkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), hingga Kementerian Keuangan.

Editor : Erlina Fury Santika

Data Terkait

Data 2024: Jumlah Perceraian Sulawesi Barat 45 Kasus

Lahan Perusahaan Hutan Tanaman Industri Paling Banyak Berada di Sumatra

Persentase Desa yang Sebagian Besar Keluarga Menggunakan Kayu Bakar untuk Memasak di Sumatera Barat | 2024

Data 2024: Jumlah Perceraian Sulawesi Tenggara 69 Kasus

Data 2024: Jumlah Perceraian Papua Barat 63 Kasus

Rekor! Volume Produksi Cabai Rawit RI Tembus 1,56 Juta Ton pada 2024

Data Stories Terkini

Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi di Kota Jakarta Pusat 2018 - 2024 PDB 05/12/2025, 16:27 WIB

Data Historis Rata - Rata Upah di Papua Barat Periode 2018-2023 Ketenagakerjaan 05/12/2025, 16:15 WIB

Populasi Sapi Potong Jantan yang Bisa Dipotong Periode 2013-2024 Demografi 05/12/2025, 16:07 WIB

Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Banten 2015 - 2024 Layanan konsumen & Kesehatan 05/12/2025, 15:57 WIB

Harga Pangan Hari Ini 05 Desember di Jawa Tengah: Harga Bawang, Beras dan Cabai Merah Naik Ekonomi & Makro 05/12/2025, 15:40 WIB

Garis Kemiskinan Non Makanan Perkotaan Periode 2015-2025 Demografi 05/12/2025, 15:32 WIB

Unduh

Sumber

Ini Beda Pengurangan dan Penambahan Neraca Kayu Indonesia sejak 2019

Ini Beda Pengurangan dan Penambahan Neraca Kayu Indonesia sejak 2019

Tags

Data Terkait

Data 2024: Jumlah Perceraian Sulawesi Barat 45 Kasus

Lahan Perusahaan Hutan Tanaman Industri Paling Banyak Berada di Sumatra

Persentase Desa yang Sebagian Besar Keluarga Menggunakan Kayu Bakar untuk Memasak di Sumatera Barat | 2024

Data 2024: Jumlah Perceraian Sulawesi Tenggara 69 Kasus

Data 2024: Jumlah Perceraian Papua Barat 63 Kasus

Rekor! Volume Produksi Cabai Rawit RI Tembus 1,56 Juta Ton pada 2024

Data Stories Terkini

Data Populer

Ini Beda Pengurangan dan Penambahan Neraca Kayu Indonesia sejak 2019

Ini Beda Pengurangan dan Penambahan Neraca Kayu Indonesia sejak 2019

Tags

Data Terkait

Data 2024: Jumlah Perceraian Sulawesi Barat 45 Kasus

Lahan Perusahaan Hutan Tanaman Industri Paling Banyak Berada di Sumatra

Persentase Desa yang Sebagian Besar Keluarga Menggunakan Kayu Bakar untuk Memasak di Sumatera Barat | 2024

Data 2024: Jumlah Perceraian Sulawesi Tenggara 69 Kasus

Data 2024: Jumlah Perceraian Papua Barat 63 Kasus

Rekor! Volume Produksi Cabai Rawit RI Tembus 1,56 Juta Ton pada 2024

Data Stories Terkini

Topik Trending

Data Populer