Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) melakukan survei menyoroti pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Indonesia. Hasilnya, 59,19% responden ternyata tidak bahagia ketika melakukan PJJ.
Bagi guru, kendala utamanya adalah kurangnya interaksi antar siswa dengan guru. Hal ini diakui oleh 88,28% guru yang terlibat dalam survei.
Selanjutnya, 47,59% menganggap terlalu banyak materi yang harus disampaikan. 40,69% lalu menjawab kurang peralatan yang mendukung.
Lalu, 26,21% responden merasa kekurangan kreativitas dan 15,86% tidak paham cara mengajar jarak jauh.
Kurangnya interaksi juga menjadi keluhan utama siswa dalam survei. 79% mengaku kekurangan interaksi dalam kelas, baik dengan guru maupun dengan siswa lain.
Survei APJII ini dilakukan terhadap 321 responden di Pulau Jawa pada 11 Januari-24 Februari 2022. Survei memiliki margin kesalahan 5,47% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Mayoritas Kepala Sekolah SD Berumur Lebih dari 55 Tahun)