Kemampuan Membaca, Matematika, dan Sains Siswa Indonesia Rendah

Pendidikan

Lite

Dwi Hadya Jayani 04/12/2019 16:52 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Kemampuan membaca, matematika, dan sains Indonesia pada 2018 merupakan yang terendah sejak tahun 2000.

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Kemampuan Membaca, Matematika, dan Sains Siswa Indonesia Rendah

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Skor PISA Indonesia 2000-2018

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Laporan Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 yang dirilis oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menunjukkan kualitas pendidikan di Indonesia rendah. Semua indikator PISA Indonesia mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.

Tercatat skor membaca Indonesia sebesar 371 pada 2018. Angka ini merupakan yang terendah sejak tahun 2000. Alhasil, peringkat membaca Indonesia turun dari 64 negara menjadi 74 negara. Skor sains 396, turun dari 2015 yang mencetak skor tertinggi 403. Indikator Sains Indonesia berada di posisi 71, menurun dari peringkat 62 pada 2015. Untuk skor matematika sebesar 379, turun dari 2015 yang sebesar 386. Peringkat yang didapatkan untuk kemampuan matematika di posisi 73, menurun dari 2015 yang berada di peringkat 63.

(Baca: Tingkat Literasi Pelajar Indonesia Masih Rendah)

Sebagai informasi, survei PISA 2018 melibatkan 600 ribu anak berusia 15 tahun dari 79 negara. Survei ini dilakukan setiap tiga tahun sekali. Adapun untuk PISA 2015 melibatkan 70 negara.

Editor : Safrezi Fitra