Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Wajo pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 163.595 per kapita per bulan, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Angka ini mengalami penurunan sebesar 23,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini menjadikan Kabupaten Wajo berada di peringkat ke-13 di antara kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan dan peringkat ke-428 secara nasional.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan di Kabupaten Wajo yang mencapai Rp 1.262.518, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa hanya menyumbang sekitar 13%. Angka ini lebih rendah dibandingkan kontribusi pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan secara keseluruhan.
(Baca: Kredit Bank Umum Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Periode 2015-2025)
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Wajo cenderung fluktuatif. Sempat mengalami pertumbuhan signifikan pada tahun 2019 dan 2022, namun kemudian mengalami penurunan pada tahun 2020 dan 2024. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2022 yang mencapai 40,8%.
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan jadi di Kabupaten Wajo tercatat sebesar Rp 177.878, lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk kecantikan (Rp 45.705), perawatan (Rp 37.698), sabun mandi (Rp 49.503), serta rokok dan tembakau (Rp 129.303). Hal ini mengindikasikan bahwa konsumsi makanan jadi masih menjadi prioritas utama masyarakat Kabupaten Wajo.
Jika dibandingkan dengan beberapa kabupaten/kota lain di Sulawesi Selatan, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Wajo pada tahun 2024 masih lebih rendah dibandingkan Kota Makassar (Rp 467.807), Kabupaten Luwu Timur (Rp 322.614), Kota Palopo (Rp 312.044), Kabupaten Enrekang (Rp 253.876), dan Kota Parepare (Rp 241.706). Kabupaten Wajo mengalami penurunan pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu -23.6% dan berada di peringkat 13 di antara kabupaten/kota seprovinsi.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan Besar untuk Rokok dan Tembakau Kab. Asmat | 2024)
Kota Makassar
Berdasarkan data yang diolah dari Susenas, Kota Makassar mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 1.012.020 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 8,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp 791.682, sedikit tumbuh 5,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran per kapita sebulan (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp 1.803.702, turun 3,6%. Kota Makassar tetap menduduki peringkat pertama se-Sulawesi Selatan dalam hal pengeluaran.
Kota Palopo
Kota Palopo menunjukkan performa yang cukup baik dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 822.375 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 21,3%. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan juga tumbuh pesat sebesar 24,2% menjadi Rp 760.855. Total pengeluaran per kapita sebulan mencapai Rp 1.583.231, menunjukkan penurunan turun 9%. Kota Palopo berada di peringkat kedua se-Sulawesi Selatan.
Kota Parepare
Kota Parepare mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 914.616, pertumbuhan yang sangat tinggi yaitu sebesar 28,5%. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp 621.292, tumbuh 5,2%. Total pengeluaran per kapita sebulan mencapai Rp 1.535.908, menurun -11,2%. Kota Parepare berada di peringkat ketiga se-Sulawesi Selatan.
Kabupaten Sidenreng Rappang
Kabupaten Sidenreng Rappang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 699.112 pada tahun 2024, tumbuh 29,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp 724.856, tumbuh 28%. Total pengeluaran per kapita sebulan mencapai Rp 1.423.968, sedikit tumbuh 2,9%. Kabupaten Sidenreng Rappang berada di peringkat keempat se-Sulawesi Selatan.