Pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Jember pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp52.693 per kapita per bulan, mengalami pertumbuhan sebesar 4.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ini menunjukkan peningkatan konsumsi masyarakat terhadap produk kebersihan diri.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp228.811, pengeluaran untuk sabun mandi hanya mencakup sekitar 23% dari total pengeluaran tersebut. Pengeluaran untuk sabun mandi juga lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk kecantikan yang sebesar Rp28.980, tetapi jauh lebih rendah dibandingkan pengeluaran untuk makanan jadi yang mencapai Rp174.753. Ini mengindikasikan bahwa prioritas utama masyarakat masih pada kebutuhan dasar seperti makanan, namun kesadaran akan kebersihan diri juga semakin meningkat.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Kalimantan Utara Periode 2018-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Jember menunjukkan fluktuasi. Pada periode 2018-2020, terjadi peningkatan yang relatif stabil, namun pada tahun 2021 terjadi lonjakan pertumbuhan yang signifikan sebesar 28.9%. Meskipun sempat mengalami penurunan turun 3.8% pada tahun 2023, pengeluaran kembali naik pada tahun 2024. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2021 dan terendah pada tahun 2023.
Pada tahun 2024, Kabupaten Jember berada di peringkat 21 di antara kabupaten/kota se-Jawa Timur dalam hal pengeluaran untuk sabun mandi. Di tingkat nasional, Kabupaten Jember menempati peringkat 348. Di Jawa Timur, Kota Surabaya menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran sebesar Rp103.566, diikuti oleh Kabupaten Sidoarjo dengan Rp93.493. Pertumbuhan pengeluaran di Kabupaten Jember sebesar 4.7% masih lebih baik dari Kabupaten Sidoarjo yang mengalami penurunan turun 4.2%.
Beberapa kabupaten/kota lain di Jawa Timur dengan pengeluaran sabun mandi tertinggi pada tahun 2024 meliputi Kota Surabaya (Rp103.566) dengan pertumbuhan 3.6%, Kabupaten Sidoarjo (Rp93.493) dengan pertumbuhan -4.2%, Kota Malang (Rp83.157) dengan pertumbuhan 0.3%, Kota Madiun (Rp79.905) dengan pertumbuhan -7.6%, dan Kabupaten Gresik (Rp78.281) dengan pertumbuhan -0.1%. Kabupaten Sumenep mengalami penurunan yang cukup besar yaitu -17.3%.
(Baca: Jumlah Kepala Sekolah dan Guru SD Negeri Lebih dari atau Setara S1 Periode 2017-2024)
Kota Surabaya
BPS mencatat bahwa Kota Surabaya mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp1.541.006 pada tahun 2024, tertinggi di Jawa Timur. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 34% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan juga tinggi, mencapai Rp1.061.445. Kota Surabaya menduduki peringkat pertama di Jawa Timur dalam hal pengeluaran makanan dan non makanan.
Kota Malang
Pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Malang tercatat sebesar Rp1.216.228 pada tahun 2024, menunjukkan pertumbuhan 4.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Data ini menempatkan Kota Malang di peringkat kedua di Jawa Timur. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp738.690. Terjadi penurunan peringkat pengeluaran untuk makanan menjadi urutan 10 se-Jawa Timur.
Kota Madiun
Pada tahun 2024, pengeluaran bukan makanan di Kota Madiun mencapai Rp1.192.091, naik 15.3% dari tahun sebelumnya. Kota ini menduduki peringkat ketiga di Jawa Timur. Pengeluaran untuk makanan tercatat Rp851.602 dan berada di peringkat 5 se Jawa Timur. Kota Madiun menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik dalam konsumsi non makanan.
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo mencatatkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp1.077.404 pada tahun 2024, meningkat 14.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Sidoarjo berada di peringkat keempat di Jawa Timur. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp881.851, menempatkan Sidoarjo di peringkat 4. Pertumbuhan konsumsi non makanan di Sidoarjo cukup stabil.