Pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Pasaman Barat menunjukkan angka Rp64.991 per kapita per bulan pada tahun 2024. Angka ini mengalami kenaikan 24.6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran ini menjadi bagian dari pengeluaran masyarakat untuk aneka barang dan jasa.
Jika dibandingkan dengan total rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp253.253, pengeluaran untuk sabun mandi hanya mencakup sekitar 25.6 persen. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp186.206, proporsi pengeluaran sabun mandi mencapai 34.9 persen. Hal ini menunjukkan alokasi dana yang cukup signifikan untuk kebersihan diri di tengah kebutuhan lainnya.
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Pasaman Barat fluktuatif. Setelah mengalami kenaikan dari Rp46.259 pada tahun 2018 menjadi Rp47.879 pada tahun 2019, terjadi penurunan sebesar 4.9 persen pada tahun 2020 menjadi Rp45.526. Kemudian, terjadi lonjakan 15 persen pada tahun 2021 menjadi Rp52.359, diikuti lonjakan signifikan sebesar 39.8 persen pada tahun 2022 menjadi Rp73.218. Tahun 2023, pengeluaran sedikit menurun sebesar 28.8 persen menjadi Rp52.141 sebelum kembali naik menjadi Rp64.991 pada tahun 2024.
Rata-rata pengeluaran masyarakat Kabupaten Pasaman Barat untuk makanan dan bukan makanan secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, pengeluaran total mencapai Rp1.307.340 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan 2.9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini mengindikasikan adanya peningkatan kesejahteraan atau perubahan pola konsumsi masyarakat.
Dalam lingkup Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Pasaman Barat berada di urutan ke-12 dalam hal pengeluaran untuk sabun mandi pada tahun 2024. Kota Sawahlunto menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran tertinggi. Secara nasional, Kabupaten Pasaman Barat berada di peringkat ke-228. Data ini menunjukkan bahwa pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Pasaman Barat masih berada di bawah rata-rata dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.
BPS mencatat, Kota Sawahlunto mencatatkan pengeluaran untuk sabun mandi sebesar Rp91.172 pada tahun 2024, dengan pertumbuhan 7.5 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan menduduki peringkat pertama di provinsi. Kota Pariaman mencatatkan pengeluaran Rp86.279, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 39.9 persen dan berada di peringkat kedua. Kota Padang Panjang mencatatkan pengeluaran Rp84.480, tumbuh 3.2 persen dan menempati peringkat ketiga. Kota Padang mencatatkan pengeluaran Rp81.663, mengalami penurunan -1.4 persen, berada di peringkat keempat. Kota Bukit Tinggi mencatatkan pengeluaran Rp80.757, tumbuh 17.3 persen, menempati peringkat kelima.
Kota Padang
Kota Padang mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.051.706 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan 2.1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan capaian ini, Kota Padang menduduki peringkat pertama se-Sumatera Barat. Besarnya pengeluaran ini mencerminkan tingkat konsumsi masyarakat Kota Padang terhadap barang dan jasa non-primer yang cukup tinggi.
Kota Bukit Tinggi
Pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Bukit Tinggi mencapai Rp962.655 pada tahun 2024. Angka ini mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 11.7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Bukit Tinggi berada di peringkat kedua se-Sumatera Barat. Pertumbuhan ini dapat diindikasikan oleh sektor pariwisata yang berkembang pesat, mendorong peningkatan konsumsi masyarakat terhadap jasa dan barang non-makanan.
Kota Padang Panjang
Kota Padang Panjang mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp1.239.644 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat tinggi, mencapai 63.8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Padang Panjang menduduki peringkat pertama se-Sumatera Barat dalam hal pengeluaran untuk makanan. Kenaikan signifikan ini mungkin dipengaruhi oleh perubahan harga komoditas pangan atau perubahan pola konsumsi masyarakat.
Kota Payakumbuh
Pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Payakumbuh mencapai Rp853.205 pada tahun 2024. Angka ini tumbuh 11.3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Payakumbuh menempati peringkat keenam se-Sumatera Barat. Pengeluaran untuk makanan yang terus meningkat menunjukkan bahwa kebutuhan primer masyarakat Payakumbuh tetap menjadi prioritas utama.