Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Mojokerto pada 2024 tercatat sebesar Rp69.063 per kapita per bulan. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Mojokerto mengalami fluktuasi. Pada periode 2018-2019 terjadi kenaikan yang cukup signifikan sebesar 17,7 persen, kemudian melambat pada 2020 dengan pertumbuhan hanya 0,8 persen. Kenaikan kembali terjadi pada 2021 sebesar 19,5 persen, namun kemudian turun tajam turun 14,1 persen pada 2022. Pengeluaran kembali naik pada 2023 dan 2024 masing-masing sebesar 17 persen dan 5,2 persen.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sulawesi Selatan Periode 2018-2023)
Besarnya pengeluaran masyarakat Kabupaten Mojokerto untuk perawatan kulit ini menunjukkan adanya perhatian terhadap aspek tersebut. Meskipun pertumbuhan tahun terakhir tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya, namun tetap menunjukkan tren positif. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa di Kabupaten Mojokerto adalah Rp243.251, sementara untuk kecantikan adalah Rp47.952.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Timur, Kabupaten Mojokerto berada di urutan ke-10 dalam hal pengeluaran untuk perawatan kulit pada 2024. Peringkat ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya perawatan kulit di Kabupaten Mojokerto cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lain di provinsi tersebut. Secara nasional, Kabupaten Mojokerto berada di peringkat 151.
Menurut data BPS, pengeluaran bukan makanan per kapita di Kabupaten Mojokerto sebesar Rp651.949 pada 2024, meningkat 10,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.345.003, tumbuh 6,1 persen. Dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023), pertumbuhan pengeluaran pada 2024 menunjukkan peningkatan yang lebih baik. Pengeluaran tertinggi untuk perawatan kulit terjadi pada tahun 2024. Anomali terlihat pada tahun 2022 yang mengalami penurunan.
Beberapa kabupaten/kota lain di Jawa Timur dengan pengeluaran perawatan kulit tertinggi antara lain Kota Surabaya dengan Rp102.806 (turun 13,6 persen), Kabupaten Sidoarjo dengan Rp96.645 (turun 26 persen), Kota Malang dengan Rp96.117 (naik 3,4 persen), Kota Madiun dengan Rp90.081 (turun 24,4 persen), dan Kota Pasuruan dengan Rp84.870 (naik 26,9 persen). Dari daftar tersebut, terlihat fluktuasi yang terjadi di berbagai daerah, dengan beberapa mengalami penurunan signifikan, sementara yang lain mencatatkan kenaikan.
(Baca: Jumlah Desa/Kelurahan dengan Operator yang Masuk Periode 2018-2024)
Kota Surabaya
Kota Surabaya mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.541.006 pada 2024, mengalami kenaikan signifikan sebesar 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp1.061.445, tumbuh 29,6 persen. Kota Surabaya tetap menduduki peringkat pertama di Jawa Timur untuk pengeluaran bukan makanan, menunjukkan daya beli masyarakat yang tinggi.
Kota Malang
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Malang mencapai Rp1.216.228 pada 2024, naik tipis 4,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan tercatat sebesar Rp738.690, tumbuh 3,3 persen. Kota Malang berada di peringkat kedua di Jawa Timur untuk pengeluaran bukan makanan, menunjukkan stabilitas ekonomi yang terjaga.
Kota Madiun
Kota Madiun menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.192.091 pada 2024, naik 15,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp851.602, tumbuh 7 persen. Kota Madiun menduduki peringkat ketiga di Jawa Timur untuk pengeluaran bukan makanan, menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik.
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.077.404 pada 2024, naik 14,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp881.851, tumbuh 16 persen. Kabupaten Sidoarjo berada di peringkat keempat di Jawa Timur untuk pengeluaran bukan makanan, menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil.