Pertumbuhan Ekonomi Negara Asia Tenggara Melambat Kuartal I 2025

Menurut McKinsey & Company, perekonomian Asia Tenggara mencatatkan pertumbuhan yang lebih lambat pada kuartal I 2025 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB), praktis hanya Filipina yang naik tipis 0,1% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Berikut tingkat pertumbuhan PDB riil 6 negara di Asia Tenggara yang dihimpun McKinsey pada kuartal I 2025:

1. Vietnam: 6,9%
2. Filipina: 5,4%
3. Indonesia: 4,9%
4. Malaysia: 4,4%
5. Singapura: 3,9%
6. Thailand: 3,1%

(Baca: Pertumbuhan Ekonomi RI Sentuh 5,12% pada Kuartal II 2025)

“Vietnam tetap menjadi ekonomi dengan kinerja terbaik di kawasan ini, meskipun mencatat pertumbuhan paling lambat selama 3 kuartal terakhir,” tulis Albert Chang dan Kamaruzaman Kamarudin di artikel McKinsey, Selasa (24/6/2025).

Menurut Chang dan Kamarudin, Malaysia dan Singapura melihat pertumbuhan kuartalan secara tahunan melambat untuk kedua kalinya berturut-turut, sementara Indonesia tetap di bawah target pemerintah yang dipatok 8%.

Keduanya juga melihat pendorong pertumbuhan inti di Asia Tenggara disebut melemah. Ekspor, aktivitas industri, dan investasi menunjukkan tanda-tanda perlambatan pada kuartal I karena pelaku pasar menjadi lebih berhati-hati.

Negara-negara di kawasan ini tampaknya sedang menyesuaikan kembali ekspektasi pertumbuhan mereka untuk 2025, mengingat gejolak pasar yang meningkat.

“Filipina dan Singapura telah merevisi turun target pertumbuhan mereka untuk 2025, sementara Malaysia diperkirakan akan mengungkapkan perkiraan pertumbuhan baru setelah lingkungan makro ekonomi stabil,” kata Chang dan Kamarudin.

(Baca: PDB Pengeluaran Rumah Tangga RI Mayoritas untuk Beli Makanan)