Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Ponorogo tercatat sebesar Rp42.827 per kapita per bulan pada tahun 2024.
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas Badan Pusat Statistik (BPS). Angka ini menunjukkan penurunan turun 11,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, pengeluaran ini menempati urutan ke-24 di antara kabupaten/kota se-Jawa Timur, urutan ke-88 di Pulau Jawa, dan urutan ke-368 secara nasional.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Kalimantan Utara Periode 2018-2023)
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Ponorogo yang mencapai Rp200.659, pengeluaran untuk perawatan kulit hanya mencakup sekitar 21,3% dari total pengeluaran tersebut. Angka ini juga lebih kecil jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp171.250 atau rokok dan tembakau sebesar Rp86.828. Namun, pengeluaran untuk perawatan kulit ini lebih besar dibandingkan pengeluaran untuk sabun mandi yang hanya mencapai Rp46.341.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Jasa Pendidikan Periode 2013-2024)
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Ponorogo cenderung fluktuatif. Selama periode 2018-2024, pengeluaran tertinggi terjadi pada tahun 2023, yaitu sebesar Rp48.343, sedangkan pengeluaran terendah terjadi pada tahun 2019 dengan Rp27.340. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2020 dengan peningkatan sebesar 61,8%, sementara penurunan terbesar terjadi pada tahun 2024 dengan penurunan -11,4%. Rata-rata pengeluaran untuk perawatan kulit selama lima tahun terakhir (2020-2024) adalah Rp42.610, sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata pengeluaran selama tiga tahun terakhir (2022-2024) yang mencapai Rp43.258.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Timur, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Ponorogo masih berada di bawah beberapa wilayah lain. Kota Surabaya mencatat pengeluaran sebesar Rp102.806 dengan penurunan -13.6%. Kabupaten Sidoarjo mencatat Rp96.645 dengan penurunan -26%. Kota Malang mencapai Rp96.117 dengan pertumbuhan 3.4%. Kota Madiun sebesar Rp90.081 dengan penurunan -24.4%, dan Kota Pasuruan mencatat Rp84.870 dengan pertumbuhan 26.9%. Perbandingan ini menunjukkan bahwa Kabupaten Ponorogo memiliki potensi untuk meningkatkan pengeluaran di sektor perawatan kulit.
Kota Surabaya
Berdasarkan data BPS, Kota Surabaya menunjukkan kinerja ekonomi yang kuat dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp1.541.006 pada tahun 2024, tumbuh 34% dari tahun sebelumnya. Meskipun demikian, pengeluaran untuk makanan tetap signifikan, mencapai Rp1.061.445. Kota Surabaya tetap menjadi yang tertinggi di Jawa Timur dalam hal pengeluaran non-makanan dan total pengeluaran per kapita.
Kota Malang
Kota Malang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang stabil dengan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.216.228 pada tahun 2024, meningkat 4.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp738.690, yang menempatkan Kota Malang pada urutan ke-4 dalam total pengeluaran per kapita di Jawa Timur. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa Kota Malang mampu mempertahankan daya beli masyarakatnya.
Kota Madiun
Kota Madiun mencatat pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.192.091 pada tahun 2024, naik 15.3% dari tahun sebelumnya. Data BPS juga mencatat pengeluaran untuk makanan sebesar Rp851.602. Kota Madiun berada di peringkat ke-5 dalam total pengeluaran per kapita di Jawa Timur. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa Kota Madiun mengalami peningkatan kesejahteraan ekonomi.
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.077.404 pada tahun 2024, meningkat 14.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan pengeluaran untuk makanan sebesar Rp881.851, Sidoarjo berada di peringkat ke-3 dalam total pengeluaran per kapita di Jawa Timur. Peningkatan ini menunjukkan bahwa Kabupaten Sidoarjo mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik.