Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Solok Selatan mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp56.055 per kapita/bulan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 38.9% dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi pertumbuhan tertinggi dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir.
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Solok Selatan cenderung fluktuatif. Pada tahun 2019 sempat mengalami penurunan turun 3.1%, namun kemudian kembali mengalami kenaikan hingga tahun 2024. Pada tahun 2024, pengeluaran untuk kecantikan mencatatkan angka tertinggi, jauh melampaui rata-rata pengeluaran tahunan sebelumnya.
(Baca: Harga Kopi Kontrak Tiga Bulan - US Coffee C Futures Turun Menuju Level 369.45 Pound (Jumat, 21 November 2025))
Besarnya pengeluaran masyarakat untuk kecantikan ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran akan perawatan diri. Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp231.769, pengeluaran untuk kecantikan hanya menyumbang sebagian kecil. Begitu pula jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi (Rp204.864), perawatan (Rp37.721), rokok dan tembakau (Rp163.274), serta sabun mandi (Rp70.181).
Dalam skala regional, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Solok Selatan menempati peringkat ke-8 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Sumatera Barat dan peringkat ke-74 secara nasional. Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Barat, Kota Sawahlunto menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran sebesar Rp78.572, diikuti Kota Padang Panjang (Rp74.094), dan Kota Bukit Tinggi (Rp71.466).
Beberapa kabupaten/kota lain di Sumatera Barat juga menunjukkan nilai pengeluaran yang berbeda. Sebagai contoh, Kota Padang mencatatkan pengeluaran sebesar Rp70.971 dengan pertumbuhan 20%, sementara Kota Solok justru mengalami penurunan -1.4% dengan nilai Rp57.581. Kota Pariaman menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 50.9% dengan nilai Rp56.121. Kabupaten Tanah Datar tercatat Rp40.510 dan pertumbuhan 24.8%.
Berdasarkan data historis pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan dari BPS, Kota Padang mencatatkan angka tertinggi pada tahun 2024, yaitu Rp1.051.706, dengan pertumbuhan 2.1% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki pengeluaran terendah, yaitu Rp420.072, dengan pertumbuhan 19.9%. Kondisi ini menempatkan Kota Padang pada peringkat pertama dan Kabupaten Kepulauan Mentawai pada peringkat terakhir di antara kabupaten/kota se-Provinsi Sumatera Barat.
(Baca: Jumlah Perguruan Tinggi Negeri di Kalimantan Barat | 2024)
Kota Padang Panjang
Kota Padang Panjang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp2.182.054 pada tahun 2024. Angka ini menempatkannya pada peringkat pertama di Sumatera Barat. Pertumbuhan pengeluaran mencapai 19.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menunjukkan peningkatan konsumsi masyarakat Kota Padang Panjang baik untuk kebutuhan pangan maupun non-pangan.
Kota Padang
Dengan pengeluaran mencapai Rp922.710 pada tahun 2024, Kota Padang menunjukkan pertumbuhan sebesar 10.6% dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Padang meningkatkan alokasi dana untuk konsumsi makanan. Kondisi ini menempatkan Kota Padang pada peringkat kedua tertinggi di Sumatera Barat.