Mayoritas Saham Melemah, Ini 10 Top Losers Hari Ini (Senin, 9 Mei 2022)

Pasar

Lite

Vika Azkiya Dihni 09/05/2022 16:20 WIB

URL telah disalin

Memuat...

MRI dan BBRI menjadi top losers saham pada hari ini yang melemah masing-masing 6,98%. Kemudian, disusul IATA dan ASII yang terkontraksi sama-sama sebesar 6,93%.

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Mayoritas Saham Melemah, Ini 10 Top Losers Hari Ini (Senin, 9 Mei 2022)

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

10 Top Losers Saham (Senin, 9 Mei 2022)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 4,42% ke level 6.909,75 pada perdagangan Senin, 9 Mei 2022. Mengutip RTI Infokom, mayoritas atau 423 saham ditutup melemah.

BMRI dan BBRI menjadi top losers pada hari ini yang melemah masing-masing 6,98%. Kemudian, disusul IATA dan ASII yang terkontraksi sama-sama sebesar 6,93%.

Selanjutnya, emiten BUKA melemah 6,81%. Lalu, TLKM dan GOTO menyusul dengan pelemahan masing-masing 6,71% dan 6,62%.

Top losers selanjutnya dialami emiten MDKA yang melemah 6,6% pada hari ini. Setelahnya ada BBCA melemah 6,46% dan BIMA melemah 6,45%.

Sementara itu, 114 saham ditutup menguat, Top gainer diraih emiten LAND yang menguat 34,31%. Selanjutnya ada SMDR yang menguat 25%, NICL 23,19%, dan ENRG 16,16%.

Adapun, frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1,75 juta kali transaksi pada hari ini. Total saham yang dijual sebanyak 23,76 miliar. Sementara, nilai transaksi saham tercatat sebesar Rp24,4 triliun.

Editor : Annissa Mutia