Negara dengan Siswa Terdampak Terbanyak Akibat Perubahan Iklim pada 2024

Lingkungan

Lite

Erlina Fury Santika 24/07/2025 20:10 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut data UNICEF, sejumlah pelajar terdampak gangguan sekolah akibat perubahan iklim.

Jumlah Siswa Terdampak Gangguan Sekolah Akibat Perubahan Iklim menurut Negara (2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Negara dengan Siswa Terdampak Terbanyak Akibat Perubahan Iklim pada 2024

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Jumlah Siswa Terdampak Gangguan Sekolah Akibat Perubahan Iklim menurut Negara (2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Laporan Child Well-Being in an Unpredictable World dari United Nations Children's Funds (UNICEF) mengungkapkan, cuaca ekstrem yang berkaitan dengan perubahan iklim, termasuk badai, banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan, semakin sering terjadi dan memiliki dampak ke aktivitas sekolah anak-anak.

UNICEF mencatat, Meksiko menjadi negara dengan pelajar yang terdampak terbanyak di dunia akibat perubahan iklim, yakni 13,1 juta anak. Penyebab terbesarnya karena gelombang panas.

Selanjutnya ada Kolombia, sebesar 4,29 juta anak dengan penyebab utama kekeringan. Disusul Chili, sebesar 2,73 juta, karena badai.

Selanjutnya ada Kosta Rika, Jepang, Italia, hingga Austria dalam daftar 10 besar. Berikut datanya beserta penyebab alamnya:

Meksiko: 13.100.000 orang (gelombang panas)
Kolombia: 4.298.929 orang (kekeringan)
Chili: 2.738.467 orang (badai)
Kosta Rika: 1.124.379 orang (badai)
Jepang: 1.007.142 orang (siklon tropis)
Italia: 916.325 orang (banjir, badai)
Rumania: 703.765 orang (badai)
Kroasia: 452.318 orang (gelombang panas)
Ceko: 305.936 orang (banjir)
Austria: 258.981 orang (banjir).

"Seperti halnya dengan konflik, kekhawatiran tentang perubahan iklim juga memengaruhi jauh lebih banyak anak," tulis UNICEF, dikutip pada Kamis (25/7/2025).

UNICEF juga memperkirakan hampir setengah dari sekolah-sekolah di kota-kota di Uni Eropa (UE) berada di wilayah 'pulau panas' (heat island), yaitu area dengan suhu yang lebih tinggi dari sekitarnya, yang mengancam kesejahteraan anak-anak.

"Sementara itu, sekitar satu dari sepuluh sekolah berada di wilayah rawan banjir," tulis UNICEF.

(Baca: UNICEF: 43 Juta Anak Mengungsi Akibat Cuaca Ekstrem, Badai Penyebab Terbanyak)

Editor : Erlina Fury Santika