Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Senin (4/3/2024) pukul 07.18 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 2 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 milimeter dan durasi 117 detik.
(Baca: Kualitas Udara Jawa Tengah Sore Hari Terburuk di Indonesia (Minggu, 3 Maret 2024))
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 4 Maret 2024 pukul 00.00-06.00 WIB menunjukkan terjadi 18 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 68-152 detik.
Kemudian, 1 kali gempa guguran dengan amplitudo 3 mm dan lama gempa 69 detik serta 4 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-8 milimeter dan lama gempa 50-55 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 352 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Marapi di Sumatera Barat paling banyak erupsi (112 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 95 kali.
(Baca: Kualitas Udara Jawa Tengah Sore Hari Terburuk di Indonesia (Jumat, 1 Maret 2024))