Survei KIC: Mayoritas Pengeluaran Konsumen Lampaui Pendapatan saat Pandemi

Layanan konsumen & Kesehatan

Lite

Yosepha Pusparisa 23/03/2021 14:40 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Sebanyak 64% masyarakat menilai pengeluaran mereka lebih besar dibanding pendapatan saat pandemi Covid-19. Hal tersebut terjadi karena pendapatan menurun, sementara pengeluaran justru meningkat.

Kondisi Keuangan Konsumen saat Pandemi Corona

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Survei KIC: Mayoritas Pengeluaran Konsumen Lampaui Pendapatan saat Pandemi

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Kondisi Keuangan Konsumen saat Pandemi Corona

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Survei Katadata Insight Center (KIC) bersama Cash Pop mencatat, mayoritas atau 64% masyarakat menilai pengeluaran mereka lebih besar dibanding pendapatan saat pandemi virus corona Covid-19. Kondisi keuangan yang buruk terjadi karena beberapa sebab.

Beberapa di antaranya karena pemotongan gaji, pendapatan usaha menurun, dan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Di saat bersamaan, pengeluaran masyarakat di bidang lain, seperti kesehatan juga meningkat.

Sebanyak 21% responden menganggap pengeluaran mereka sama dengan pendapatan saat pandemi corona. Hanya 15% yang menilai pengeluarannya kurang dari pendapatan.

(Baca: KIC: Wisata Jadi Prioritas Terakhir Masyarakat saat Pandemi)

KIC dan Cash Pop melakukan survei guna mengetahui perilaku keuangan konsumen selama pandemi Covid-19. Penelitian yang menjangkau 2.491 responden di 34 provinsi Indonesia tersebut berlangsung pada 26 Februari-1 Maret 2021.

Editor : Dimas Jarot Bayu