Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sebanyak 3.088 kasus penyakit malaria (suspek) terjadi di Jambi pada 2020. Jumlah itu meningkat 12,24% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 26.806 kasus.
Berdasarkan wilayahnya, Kota Jambi memiliki jumlah kasus suspek malaria terbanyak di provinsi tersebut, yakni 6.619 kasus. Diikuti oleh Kabupaten Merangin dengan 6.534 kasus suspek malaria.
Sebanyak 4.772 kasus suspek malaria juga banyak terjadi di Kabupaten Sarolangun pada tahun lalu. Suspek malaria yang ada di Kabupaten Tebo dan Kabupaten Batang Hari masing-masing sebanyak 3.461 kasus dan 2.558 kasus.
Kemudian, ada 2.457 kasus suspek malaria di Kabupaten Bungo. Suspek malaria di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kota Sungai Penuh masing-masing sebesar 876 kasus dan 444 kasus.
Untuk diketahui, suspek malaria berarti orang yang diduga atau dicurigai terjangkit penyakit malaria. Manusia dapat terkena malaria setelah digigit nyamuk yang terdapat parasit malaria di dalamnya. Gejala penyakit tersebut, antara lain menggigil, demam, sakit kepala, serta mengeluarkan banyak keringat dan lemas sebelum suhu tubuh kembali normal.
(Baca: Penduduk Jambi Paling Banyak Terjangkit Diare pada 2020)