Indeks Modal Manusia Singapura Tertinggi di Dunia

Layanan konsumen & Kesehatan

Lite

Yosepha Pusparisa 18/09/2020 10:24 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Dalam Indeks Modal Manusia (HCI) 2020, Singapura ada di posisi teratas secara global dari 174 negara. Negara itu berhasil mengantongi 0,88 poin sebab perkembangan fasilitas pendidikan dan kesehatan.

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Indeks Modal Manusia Singapura Tertinggi di Dunia

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Indeks Modal Manusia (Global)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Bank Dunia telah merilis laporan terbaru Indeks Modal Manusia (Human Capital Index – HCI) semasa pandemi Covid-19. Dari 174 negara, Singapura berada di posisi teratas dengan 0,88 poin. Singapura dinilai telah membangun sistem pendidikan berkelas dunia dengan menekankan keahlian analitis, kerja tim, dan kreativitas. Dalam sektor kesehatan, harapan hidup penduduk Singapura saat kelahiran juga meningkat. Pada 1965 silam, Singapura hanya mengantongi 67 poin dan terus bertambah menjadi 83 poin pada 2017. Sementara di periode yang sama, angka kematian menurun dari 27 poin menjadi 2 poin. (Baca: Proyeksi Pertumbuhan PDB per Kapita 2020 Terendah Sejak Perang Dunia II) HCI digunakan untuk melihat bahwa perkembangan kondisi kesehatan dan pendidikan di suatu negara, mampu membentuk produktivitas pekerja generasi selanjutnya. Hal tersebut dihitung dari beberapa komponen, seperti tingkat kematian dan stunting anak di bawah lima tahun, kuantitas dan kualitas pendidikan, serta kemampuan bertahan usia dewasa.

Editor : Muhammad Ahsan Ridhoi