Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menunjukkan, ada 40,83 juta pekerja yang terdaftar sebagai pekerja jaminan sosial di BPJS Ketenagakerjaan pada Oktober 2024.
Rinciannya, kepesertaan aktif dari penerima upah (PU) sebanyak 25,80 juta orang; bukan penerima upah (BPU) 9,37 juta orang; dan jasa konstruksi 5,65 juta orang.
Sebagai catatan, angka untuk pekerja PU tersebut mencakup peserta aktif di program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKm), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP).
Sementara untuk pekerja BPU, kepesertaannya tidak termasuk program JP. Lalu pekerja jasa konstruksi hanya mengikuti program JKK dan JKm.
Berdasarkan wilayah, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan terbanyak nasional, yakni mencapai 7,84 juta orang pada Oktober 2024.
Berikut daftar 10 provinsi dengan jumlah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan terbanyak nasional per Oktober 2024:
- DKI Jakarta: 7,84 juta orang
- Jawa Timur: 4,96 juta orang
- Jawa Barat: 4,85 juta orang
- Jawa Tengah: 3,92 juta orang
- Banten: 2,77 juta orang
- Sumatera Utara: 1,95 juta orang
- Kalimantan Timur: 1,22 juta orang
- Riau: 1,11 juta orang
- Sulawesi Selatan: 1,03 juta orang
- Bali: 1,02 juta orang
Sementara, provinsi dengan jumlah kepesertaan aktif BPJS Ketenagakerjaan terendah adalah Sulawesi Barat, yaitu hanya 58.111 orang. Posisi diikuti Maluku dengan 1,55 juta orang, dan Kepulauan Bangka Belitung 1,74 juta orang.
Adapun jaminan sosial ini paling banyak dimiliki pekerja laki-laki dengan total 28,04 juta orang. Sedangkan pekerja perempuan hanya 12,78 juta orang.
(Baca: Data 2023: Pengangguran di Kota Depok Mencapai 6,97%)