Laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) berjudul Survei Penetrasi dan Perilaku Internet 2023 menunjukkan, banyak masyarakat Indonesia yang belum atau tak pernah mengganti kata sandi alias password akun aplikasi online mereka.
Rinciannya, 66,82% dari total responden belum pernah menggantinya, 10,44% mengganti satu kali dalam setahun, serta 7,52% mengganti satu kali dalam enam bulan.
Ada juga 5,97% responden yang mengganti sekali dalam sebulan, 5,62% mengganti sekali dalam tiga bulan, dan 3,64% mengganti satu kali dalam dua bulan.
Responden kemudian diminta untuk menjawab alasan tidak pernah mengubah password akun mereka. Hasilnya, sebanyak 32,71% responden menganggap bahwa sering mengubah password akan membuatnya lupa.
Kemudian 31,04% menyebut tidak ada niat untuk mengubah password. Disusul 18,68% responden yang merasa mengubah password adalah hal yang tidak penting. Sementara 17,57% responden menjawab tidak tahu.
Secara keseluruhan, riset APJII juga menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia menjaga keamanan data masih sangat lemah. Bahkan, dalam survei yang sama, sebanyak 34,47% responden mengaku tidak tahu atau tidak pernah melakukan tindakan untuk menjaga keamanan data.
Survei ini melibatkan 8.510 responden di seluruh Indonesia. Rinciannya terdiri dari 4.004 responden laki-laki dan 4.506 responden perempuan.
Data dikoleksi pada 10-27 Januari 2023 dengan metode wawancara dan kuisioner serta teknik multi-stage random sampling.
Margin of error survei sekira 1,14% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
(Baca juga: Inilah Negara dengan Kasus Pelanggaran Kebocoran Data Terbanyak di Dunia Kuartal I 2023)