Laporan World Economic Forum (WEF) menunjukkan, sebanyak 60% responden pengusaha yang diwawancarai berharap mereka dapat memperluas akses digital untuk mentrasnformasikan atau mengembangkan bisnis mereka.
WEF menyebut, akses digital yang berkembang ini merupakan pendorong bagi teknologi baru untuk mengubah pasar tenaga kerja.
Hasil survei The Future of Jobs Survey dalam laporan tersebut, pengusaha diminta penilaiannya terhadap sembilan teknologi utama yang dianggap mampu mengubah bisnis mereka.
Teknologi yang dianggap paling mempengaruhi transformasi bisnis di kalangan pengusaha adalah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan teknologi pemproses informasi yang dipilih 86% responden.
Selanjutnya, robot dan sistem otonom, dipilih 58%. Lalu ada pembangkit, penyimpan, dan distribusi energi sebanyak 41%.
Kemudian ada material dan komposit baru, dipilih 30% responden. Semikonduktor dan teknologi komputasi juga masuk dalam daftar ini, dipilih 20% pengusaha.
Disusul teknologi penginderaan, laser, dan optik sebesar 18%. Kemudian secara beruntun ada kuantum dan enkripsi 12%; bioteknologi dan teknologi gen 11%, dan satelit dan teknologi ruang angkasa 9%.
Sampel survei ini terdiri atas 22 klaster industri dan 55 negara. Secara keseluruhan, data laporan tersebut berisi 1.043 respons dari perusahaan global yang diklaim secara kolektif mewakili lebih dari 14,1 juta karyawan di dunia.
Survei dikelompokkan ke dala 38 pertanyaan dan tersedia dalam 12 bahasa, yakni Arab, Bahasa Indonesia, Mandarin, Prancis, Ibrani, Jepang, Portugis, Rusia, Serbia, Spanyol, Turki, dan Vietnam. Proses pengumpulan survei dilakukan melalui Qualtrics, dengan pengumpulan data berlangsung selama periode empat bulan dari Mei hingga September 2024.
(Baca juga: Korea Selatan, Negara yang Memimpin Paten AI pada 2022)