Indonesia memiliki data center dengan kapasitas terbesar ke-2 di ASEAN pada semester I 2024.
Hal ini tercatat dalam laporan riset e-Conomy SEA 2024 yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company.
(Baca: Google: Penjualan E-Commerce RI Terbesar di ASEAN pada 2024)
Data center atau pusat data adalah fasilitas fisik (seperti ruangan atau bangunan) yang berisi perangkat keras dan berbagai sistem penunjang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Fasilitas tersebut berfungsi untuk menyimpan dan mengelola data dalam jumlah besar, baik untuk keperluan bisnis maupun pemerintahan.
Data yang tersimpan di sana umumnya terhubung dengan jaringan internet, sehingga memungkinkan untuk diakses dari berbagai lokasi.
Menurut laporan Google, Temasek, dan Bain & Company, pada semester I 2024 kapasitas gabungan seluruh data center di Indonesia mencapai 200 megawatt (MW).
Negara tetangga yang kapasitas data center-nya lebih besar hanya Singapura, sedangkan tetangga lain lebih kecil seperti terlihat pada grafik.
Namun, sekalipun relatif besar di skala ASEAN, kapasitas data center Indonesia masih sangat minim dibanding kebutuhannya.
Hal ini dinyatakan PT DCI Indonesia Tbk, perusahaan penyedia data center lokal.
"Dalam mengakomodir kebutuhan 277 juta penduduk, Indonesia membutuhkan kapasitas layanan pusat data lebih dari 2.000 MW," kata manajemen PT DCI dalam Laporan Hasil Penyelenggaraan Public Expose yang dirilis April 2024.
"Sedangkan pada saat ini Indonesia hanya memiliki kapasitas layanan pusat data sebesar 200 MW. Hal ini memberikan peluang pertumbuhan jangka panjang bagi industri pusat data Indonesia," lanjutnya.
(Baca: Mayoritas Perusahaan Fintech Indonesia Pakai Layanan Data Center Alibaba Cloud)