Menurut laporan Global Connectivity Report 2022, kesenjangan akses internet antara wilayah perkotaan dan perdesaaan di skala global masih cukup lebar.
Laporan tersebut mencatat sebanyak 75% penduduk global yang tinggal di perkotaan telah terhubung ke internet pada 2021. Sedangkan penduduk perdesaan yang terhubung ke internet hanya 39%.
Jika dilihat di skala regional, kesenjangan akses internet kota-desa ini tercatat paling rendah di Eropa. Proporsi penduduk kota di Eropa yang terhubung ke internet sudah mencapai 87%, tidak berbeda jauh dengan proporsi penduduk desanya yaitu 80%.
Sedangkan di regional lainnya, seperti di wilayah Commonwealth of Independent States (CIS), Amerika, Negara-Negara Arab, Asia Pasifik, dan Afrika, kesenjangannya lebih lebar seperti terlihat pada grafik.
Adapun kesenjangan terbesar tercatat di Afrika, di mana proporsi pengguna internet di kotanya mencapai 50%, sedangkan di desanya sekitar tiga kali lipat lebih rendah yaitu 15%.
Global Connectivity Report 2022 menjelaskan, pengguna internet di perdesaan secara umum lebih rendah akibat kurangnya infrastruktur.
Penduduk perdesaan juga biasanya memiliki tingkat pendapatan dan pendidikan yang lebih rendah, sehingga mengalami kesulitan dalam mengakses produk teknologi.
(Baca Juga: Operator Internet Seluler Terbaik untuk Main Game, Siapa Juaranya?)