Snap, induk perusahaan Snapchat, resmi melantai di bursa saham. Initial Public Offering (IPO) mereka sukses besar, menjadikan perusahaan layanan sosial media berbasis kamera (foto dan video) itu kini bernilai sekitar US$ 28,3 miliar atau sekitar Rp 378 triliun. Snap menawarkan saham perdana di bursa New York Stock Exchange (NYSE). Pada penutupan bursa, nilai sahamnya mencapai US$ 24,48 per lembar, naik cukup jauh dari harga pembukaan sebesar US$ 17 per lembar.
CEO dan CTO yang juga pendiri Snap, Evan Spiegel dan Bobby Murphy, mampu meraup keuntungan masing-masing sekitar US$ 3,4 miliar dalam IPO tersebut. Selain itu, Snap Inc menerapkan kebijakan untuk para investor baru yang membeli saham dalam tahap IPO, belum memiliki hak suara untuk menentukan keputusan maupun masa depan perusahaan. Hal ini berarti para pendiri dan investor awal Snap akan memegang kontrol atas manajemen dan operasional perusahaan.