Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), selama periode Mei-September 2024 Indonesia mengalami deflasi bulanan, di mana harga barang dan jasa secara umum turun dibanding bulan sebelumnya.
Dalam kurun waktu tersebut, perusahaan riset pasar Compas menemukan penjualan vitamin di e-commerce cenderung meningkat.
"Dari Mei hingga September 2024 konsumen terus membeli produk kesehatan dan kesejahteraan di e-commerce," tulis Compas di akun Instagram mereka, Sabtu (19/10/2024).
Selama Mei-September 2024 Blackmores menjadi merek vitamin dengan nilai penjualan tertinggi. Merek asal Australia ini meraih pangsa pasar 7,2% dari total nilai penjualan vitamin di e-commerce lokal selama deflasi.
Berikutnya ada Zymuno yang meraih pangsa pasar 5,4%, NOW 3,3%, Tolak Angin 2,6%, serta Bronson dan Prove D3 masing-masing 1,8%.
Kemudian merek vitamin lainnya seperti Eyebost, Nutrimax, Mganik, dan Megamove meraih pangsa pasar lebih kecil seperti terlihat pada grafik.
Compas melakukan riset ini dengan metode online crawling atau penelusuran digital. Mereka mengumpulkan data penjualan dari toko official maupun non-official di Shopee, Tokopedia, dan Blibli dengan rating produk minimal bintang 4.
(Baca: Berapa Pengeluaran Milenial dan Gen Z untuk Belanja Kosmetik?)