Berdasarkan laporan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), produksi nikel global diperkirakan mencapai 3,6 juta metrik ton pada 2023.
Jumlah itu meningkat 10,1% dibanding 2022 yang produksinya 3,27 juta metrik ton.
(Baca: Naik-Turun Harga Nikel, Pengaruh Oversupply sampai Tren Kendaraan Listrik)
Indonesia menjadi negara penghasil nikel terbesar di dunia pada 2023 dengan perkiraan volume produksi 1,8 juta metrik ton, berkontribusi 50% terhadap total produksi nikel global.
Filipina berada di peringkat kedua dengan produksi nikel 400 ribu metrik ton, diikuti Kaledonia Baru 230 ribu metrik ton, dan Rusia 200 ribu metrik ton.
Negara lain yang masuk jajaran penghasil nikel terbesar dunia adalah Kanada, Australia, China, Brasil, dan Amerika Serikat dengan volume produksi seperti terlihat pada grafik.
Tak hanya unggul sebagai produsen, menurut USGS, Indonesia juga merupakan pemilik cadangan nikel terbesar di dunia, yaitu 55 juta metrik ton pada 2023.
Di bawahnya ada Australia yang memiliki cadangan nikel sebanyak 24 juta metrik ton.
(Baca: Cadangan Nikel Global Melonjak pada 2023, Rekor Tertinggi Baru)