Ekspor Lemak dan Minyak Hewan Indonesia ke Guyana Turun Menjadi US$ 1,33 Juta


Nama Data | Nilai |
---|---|
Hewan; sayuran atau lemak mikroba | 1.328 |
Kendaraan selain stok kereta api atau trem; | 899 |
Kertas | 564 |
Karpet | 388 |
Reaktor nuklir; boiler; mesin | 344 |
Persiapan sereal | 130 |
Sabun | 129 |
Kaca | 111 |
Artikel tekstil buatan lainnya; set; pakaian usang | 101 |
Produk susu; telur burung; madu alami; Produk yang dapat dimakan dari hewan | 99 |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan ekspor dengan Guyana senilai US$ 4,4 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut terlihat turun 5,99% dibandingkan ekspor tahun sebelumnya yang tercatat senilai US$ 4,68 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Guyana, ekspor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah ekspor Indonesia adalah US$ 1,72 juta dan untuk ekspor tertinggi di angka US$ 4,68 juta.
(Baca: Indonesia Paling Banyak Impor Persiapan Kakao dari Guinea pada 2023)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diekspor ke Guyana, 35 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, ke negara ini terdapat 25 produk utama Indonesia yang diekspor setiap tahun. Dengan kata lain, produk-produk tersebut merupakan andalan ekspor Indonesia ke Guyana. Lainnya, sebagian besar produk merupakan ekspor produk yang juga banyak diekspor ke negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diekspor Indonesia ke Guyana. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya
- Kendaraan selain kereta api atau trem rolling stock, dan suku cadang dan aksesori
- Kertas dan Paperboard
- Karpet dan penutup lantai tekstil lainnya
- Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis
Masuk dalam kode HS 15, Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya merupakan kelompok produk barang ekspor yang dikategorikan bersama dengan Disiapkan lemak yang dapat dimakan dan. Ekspor produk ini ke Guyana berada di urutan pertama. Indonesia mengekspor US$ 1,33 juta. Nilai ekspor Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya; Disiapkan lemak yang dapat dimakan; ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 1.782 ribu.
Di urutan kedua, ekspor Indonesia paling banyak adalah produk Kendaraan selain kereta api atau trem rolling stock, dan suku cadang dan aksesori. Nilai ekspor dari Guyana pada 2023 tercatat US$ 0,9 juta. Angka ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 534 ribu.
Masuk dalam kode HS 48, Kertas dan Paperboard merupakan kelompok produk barang ekspor yang dikategorikan bersama dengan Artikel kertas bubur kertas, kertas atau kertas karton. Indonesia mengekspor US$ 0,56 juta. Selain Guyana, Indonesia juga mengandalkan ekspor Kertas dan Paperboard ke Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Inggris dan Italia. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengekspor produk ini ke -4 negara lainnya.
(Baca: Indonesia Paling Banyak Impor Reaktor Nuklir dari Slovakia pada 2023)
Karpet dan penutup lantai tekstil lainnya dalam kategori produk dengan kode HS 57. Indonesia mengekspor US$ 0,39 juta, naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 239 ribu. Selain Guyana, Indonesia juga mengandalkan ekspor Karpet dan penutup lantai tekstil lainnya ke Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Kanada dan Jepang. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengekspor produk ini ke -4 negara lainnya.
Masuk dalam kode HS 84, Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis merupakan kelompok produk barang ekspor yang dikategorikan bersama dengan Bagian. Dari negara ini, Indonesia mengekspor senilai US$ 0,34 juta. Data Trademap memperlihatkan aktivitas dagang Indonesia mengekspor Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis ke -4 negara. Ekspor Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis ke negara ini merupakan yang terbesar. Lima negara lain yang menjadi sumber ekspor Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis adalah Amerika Serikat, Cina, Jerman, Inggris dan Meksiko.