Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai impor susu dengan kode HS 0401 naik sebesar 7,63% dibanding periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti mengatakan, meski secara kumulatif meningkat, tren impor susu pada Juli 2024 menurun.
“Susu kode HS 0401 secara tahunan mengalami penurunan 48,22% (yoy). Secara bulanan turun 61,58% (month-to-month/mtm),” kata Amalia dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube-nya, Kamis (15/8/2024).
Sebagai catatan, kode HS 0401 mencakup susu dan produk susu. Produk ini tidak dipekatkan maupun tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis buatan.
Sementara impor susu dengan kode HS 0402 turun 14,37% (yoy) pada Januari-Juli 2024. Kode HS ini merupakan kelompok komoditas susu dan produk susu yang dipekatkan dan mengandung tambahan gula atau pemanis lainnya.
Berdasarkan negaranya, impor susu ke RI paling banyak dipasok dari Selandia Baru, nilai impornya mencapai US$285,99 juta periode Januari-Juli 2024.
Indonesia juga mengimpor susu dari Amerika Serikat senilai US$80,09 juta, Australia US$70,24 juta, Belgia US$20,24 juta, dan Malaysia US$12,19 juta.
(Baca: Susu Formula Lebih Umum Dikonsumsi Anak Orang Kaya)